Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah,
masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan
jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.
Siklus Hidup Aedes Aegypti
Dalam keadaan kering telur aedes Aegypti dapat bertahan hingga
beberapa bulan, tetapi bila tergenang air akan menetas dalam waktu 1-2
hari, menjadi larva (jentik atau uget-uget) sampai dengan hari ke 4,
hari ke 5 menjadi kepompong atau pupa, hari ke 6 menetas, hari ke 7
dewasa. Siklus nyamuk Aedes Aegypti mulai dari telur sampai dewasa
dibutuhkan waktu 7-9 hari. Umur nyamuk betina rata-rata 8-15 hari dan
yang jantan 6 hari lalu mati sendiri. Nyamuk Aedes Aegypti (betina)
dapat menularkan Virus Dengue (Virus DBD) setelah menghisap darah
seseorang yang terkena DBD. Ludah nyamuk tersebut terinfeksi virus dan
akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain.
Telur Aedes
• Diletakkan sedikit diatas permukaan air dan menempel di dinding penampungan air
• Di tempat kering dapat bertahan sampai 6 bulan yang akan langsung menetas bila terkena air (musim hujan)
• Diletakkan sedikit diatas permukaan air dan menempel di dinding penampungan air
• Di tempat kering dapat bertahan sampai 6 bulan yang akan langsung menetas bila terkena air (musim hujan)
Jentik Aedes
• Sering ditemukan ditempat penampungan air yang jernih (bak mandi, ban bekas, sampah plastik, dispenser, dll)
• Usia 6-8 hari lalu menjadi pupa
• Fase paling mudah di intervensi, karena :
– Luas tempat hidup terbatas (bak, ban, dll)
– Mudah ditemukan
– Mudah dibasmi (kuras, dikubur, dikeringkan, abatisasi)
• Sering ditemukan ditempat penampungan air yang jernih (bak mandi, ban bekas, sampah plastik, dispenser, dll)
• Usia 6-8 hari lalu menjadi pupa
• Fase paling mudah di intervensi, karena :
– Luas tempat hidup terbatas (bak, ban, dll)
– Mudah ditemukan
– Mudah dibasmi (kuras, dikubur, dikeringkan, abatisasi)
Pupa Ae. Aegypti
• Fase tidak makan.
• Usia 1-2 hari lalu menjadi nyamuk dewasa.
• Indikator bahwa di tempat tersebut sudah lama (lebih dari 1 minggu) tidak dilakukan PSN(Pemberantasan Sarang Nyamuk). PSN harus lebih digiatkan.
• Fase tidak makan.
• Usia 1-2 hari lalu menjadi nyamuk dewasa.
• Indikator bahwa di tempat tersebut sudah lama (lebih dari 1 minggu) tidak dilakukan PSN(Pemberantasan Sarang Nyamuk). PSN harus lebih digiatkan.
Pengendalian Vektor
Program yang sering dikampanyekan di Indonesia adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.
- Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak mandi.
- Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki akses ke tempat itu untuk bertelur.
- Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan dijadikan tempat nyamuk bertelur.
Sebuah penelitian melepas Aedes aegypti yang terinfeksi bakteri lalat buah disebut Wolbachia. Bakteri membuat nyamuk kurang mampu membawa virus demam berdarah sehingga membatasi penularan demam berdarah jika meluas dalam populasi nyamuk. Pada prinsipnya Wolbachia dapat menyebar secepat nyamuk jantan yang terinfeksi menghasilkan keturunan dengan Wolbachia menginfeksi wanita.
Penggunaan insektisida yang berlebihan tidak dianjurkan, karena sifatnya yang tidak spesifik sehingga akan membunuh berbagai jenis serangga lain yang bermanfaat secara ekologis. Penggunaan insektisida juga akhirnya memunculkan masalah resistensi serangga sehingga mempersulit penanganan di kemudian hari.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti
http://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/profil-nyamuk-aedes-aegepty-betina-ciri.html
http://rt36kampoengcyber.com/details.php?aid=85&catid=&inpage=articles
Nyamuk Demam berdarah memang sangat berbahaya, oleh karena itu segera konsultasikan ke dokter. btw terimakasih infonya sudah mau berbagi
BalasHapusSalam dari kami: Cara Menaikkan Trombosit
mau tanya sedikit nih...
BalasHapuskalo jenis nyamuknya beda, apa telurnya juga punya perbedaan waktu untuk menetas ?? faktor lingkungan berpengaruh nda ??
Saya tinggal di rumah milik mertua di komplek terbilang elite dan educated. Namun, karena gak bisa kompak, 3M gak jalan, tiap tahun bergiliran yang sakit DB.
BalasHapus